Ph MINUMAN BERSODA
LAPORAN
PRAKTIKUM
1.
Judul : pH Minuman
Bersoda
2.
Tujuan : Untuk menentukan pH
pada beberapa minuman bersoda.
3.
Tinjauan
Teoritis : pH Larutan
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH
bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar
yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep
pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909.
Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada
"pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya
merujuk kata bahasa
Jerman Potenz(yang
juga berarti pangkat)[3], dan ada
pula yang merujuk pada kata potential.
Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen
bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti
"logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada
suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh
disebut bersifat asam, dan larutan
dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa ataualkali. Pengukuran
pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri
pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmupangan, rekayasa (keteknikan), danoseanografi.
Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun
dalam frekuensi yang lebih rendah.
Umumnya indikator asam-basa sederhana yang
digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya
tinggi dan biru bila keasamannya rendah.Selain menggunakan kertas lakmus,
indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan
prinsip elektrolit /konduktivitas suatu
larutan.
Indikator universal, yakni indikator
yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 - 14. Fungsi
indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat
secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang
menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.
p[H]
Menurut definisi asli Sørensen , p[H] didefinisikan sebagai minus
logaritma konsentrasi ion hidrogen. Definisi ini telah lama ditinggalkan dan
diganti dengan definisi pH. Adalah mungkin untuk mengukur konsentrasi ion
hidrogen secara langsung apabila elektrode yang digunakan dikalibrasi sesuai
dengan konsentrasi ion hidrogen. Salah satu caranya adalah dengan mentitrasi larutan
asam kuat yang konsentrasinya diketahui dengan larutan alkali kuat yang
konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan konsentrasi elektrolit latar yang
relatif tinggi. Oleh karena konsentrasi asam dan alkali diketahui, adalah mudah
untuk menghitung ion hidrogen sehingga potensial yang terukur dapat
dikorelasikan dengan kosentrasi ion. Kalibrasi ini biasanya dilakukan
menggunakan plot Gran Kalibrasi ini akan menghasilkan nilai potensial
elektrode standar, E0, dan faktor gradien, f,
sehingga persamaan Nerstnya berbentuk
Persamaan ini dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion hidrogen
dari pengukuran eksperimental E. Faktor gradien biasanya lebih
kecil sedikit dari satu. Untuk faktor gradien kurang dari 0,95, ini
mengindikasikan bahwa elektrode tidak berfungsi dengan baik. Keberadaan
elektrolit latar menjamin bahwa koefisien aktivitas ion hidrogen secara efektif
konstan selama titrasi. Oleh karena ia konstan, maka nilainya dapat ditentukan
sebagai satu dengan menentukan keadaan standarnya sebagai larutan yang
mengandung elektrolit latar. Dengan menggunakan prosedur ini, aktivitas ion
akan sama dengan nilai konsentrasi.
Perbedaan antara p[H] dengan pH biasanya cukup kecil. Dinyatakan bahwa[11] pH
= p[H] + 0,04. Pada prakteknya terminologi p[H] dan pH sering dicampuradukkan
dan menyebabkan kerancuan.
4.
Alat :
ü Beaker glass
ü Indikator
Universal
5.
Bahan :
ü Coca cola
ü Fanta
ü Sprite
ü Pepsi
ü Tebs
ü Adem sari
ü Kratindeng
6.
Cara
Kerja :
a) Tuangkan minuman bersoda ke dalam masing – masing
beaker glass, lalu beri label pada masing – masing beaker glass sesuai nama
bahan yang digunakan.
b) Celupkan
indikator universal ke dalam beaker
glass yang berisi minuman
bersoda tersebut.
c) Kemudian
cocokkan dengan skala pH. Amati dan catatlah pH pada minuman – minuman bersoda
tersebut.
d) Lakukan
percobaan tersebut pada minuman bersoda
lainnya dengan indikator yang berbeda.
7.
Hasil
Pengamatan:
No.
|
LARUTAN
|
pH
|
KETERANGAN
|
1
|
Coca cola
|
2
|
Asam Kuat
|
2
|
Fanta
|
3
|
Asam Kuat
|
3
|
Sprite
|
3
|
Asam Kuat
|
4
|
Pepsi
|
3
|
Asam Kuat
|
5
|
Tebs
|
4
|
Asam Lemah
|
6
|
Asem sari
|
6
|
Asam Lemah
|
7
|
Kratindeng
|
4
|
Asam Lemah
|
|
|
8.
Pembahasan :
µ Coca cola
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda coca cola. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal coca cola yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki
pH yaitu 2.
µ Fanta
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda fanta. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal fanta yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH
yaitu 3.
µ Sprite
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda sprite. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal sprite yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH
yaitu 3.
µ Pepsi
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda pepsi. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal pepsi yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH
yaitu 3.
µ Tebs
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda tebs. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal tebs yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH
yaitu 4.
µ Adem Sari
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda adem sari. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal adem sari yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki
pH yaitu 6.
µ Kratindeng
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam
beaker glass yang berisi minuman bersoda kratindeng. Lalu diangkat dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka
warna indikator universal kratindeng yang kami cocokkan dengan skala pH
memiliki pH yaitu 4.
Manfaat
minuman bersoda, antara lain:
1. Untuk membersihkan toilet :
Tuangkan
sekaleng Coca-Cola ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam
Coca-Cola menghilangkan noda-noda dari keramik .
2.
Untuk membersihkan radiator mobil
:
Campur
sekaleng Coca-Cola ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin,
setelah itu buang air karburator. Karat akan rontok bersamaan dengan air
tersebut.
3.
Untuk menghilangkan titik-titik
karat dari bumper /chrome mobil:
Gosok bumper dengan
gumpalan alumunium foil yang direndam dalam Coca-Cola .
4.
Untuk membersihkan korosi dari terminal aki
mobil :
Tuangkan sekaleng
Coca-Cola di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.
5. Untuk melonggarkan baut yang berkarat :
Gosokkan kain yang
direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat.
6. Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian :
Tuangkan
sekaleng Coca-Cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan
detergent, dan putar dengan putaran normal. Coca-cola/Pepsi akan menolong
menghilangkan noda lemak.
Resiko meminum minuman bersoda, antara lain:
1. Menaikkan berat badan
Minum satu kaleng soda tiap hari dalam sebulan akan menaikkan berat
badan sebanyak setengah kilogram.
2. Tidak ada nilai gizi dalam soda
2. Tidak ada nilai gizi dalam soda
Saat kehausan atau setelah berpuasa, tubuh membutuhkan cairan yang
bernutrisi. Sedangkan soda tak memiliki nilai gizi di dalamnya. Minuman ini
hanya akan menjadi ‘limbah’ dalam tubuh.
3. Meningkatkan risiko diabetes
3. Meningkatkan risiko diabetes
Tingginya kadar gula dalam soda mampu meningkatkan risiko Anda terkena
diabetes.
4.Soda dapat menyebabkan osteoporosis
4.Soda dapat menyebabkan osteoporosis
Bila meminum soda dengan kandungan kalsium rendah, Anda bisa terkena
keropos tulang atau osteoporosis.
5. Soda merusak gigi
5. Soda merusak gigi
Kandungan senyawa soda mengikis dan merusakkan lapisan enamel gigi.
Sehingga gigi mudah berlubang dan rusak.
6. Soda dikaitkan dengan kerusakan ginjal
6. Soda dikaitkan dengan kerusakan ginjal
Orang yang minum soda berisiko lebih besar terkena batu ginjal serta
kerusakan pada ginjal.
7. Memicu penyakit maag
Soda menjadikan peminumnya berpeluang lebih besar terkena dan
memperparah penyakit maag.
8. Soda menimbulkan
dehidrasi
Kadar
kafein dan gula dalam soda dapat menyebabkan tubuh dehidrasi.
9. Soda mengacaukan sistem pencernaan
Asam dalam soda
tidak bereaksi dengan baik dengan sistem pencernaan.
10. Diet soda
berbahaya
Soda
diet mengandung pemanis buatan aspartam yang diakitkan dengan beberapa gangguan
seperti fenilketonuria.
9.
Kesimpulan :
Kesimpulan yang
saya dapat dari praktikum ini yaitu:
¯ Bahwa minuman bersoda itu adalah larutan yang bersifat
asam.
¯ Yang
termasuk dalam larutan asam kuat yaitu: Coca
cola, Sprite, Fanta, dan Pepsi.
¯ Yang
termasuk dalam larutan asam lemah yaitu: Tebs,
Adem Sari, dan Kratindeng.note: jangan bersedih walau keadaan tak mendukungmu :) tetap tersenyum walau pahit itu jauh lebih baik dari pada harus tersenyum saat org lain menderita krna kita :) cayoo kawan!
Komentar
Posting Komentar